PENINGGALAN
Lamban Batin di Bumi Agung / Sangawikh (Jekhunan)
Diatas batu ini terakhir kali umpu belunguh bumi agung keliatan di Sangawikh yang ada di bawah lamban batin
Makam Bermang Kuning /Umpu Kuning di Pekon Bojong 0 km dekat Mercusuar cekoeneng Serang Banten
Buku Agama yang dibawa umpu kuning dari banten dimana penjelasannya menggunakan bahasa jawa banten. info yang kami terima dari versi kami dan catatan yang ada, bahwa kerajaan banten lebih kurang antara tahun 1490 -1532 meminta bantuan pada umpu belunguh untuk menumpas penghalang pengembangan agama islam terutama manusia yang sakti mandraguna yang di kenal dengan si BUYUH/BUYUNG, maka ditunjuk beberapa anak angkat Umpu Belunguh yaitu Umpu kuning dan Umpu tatau dan Umpu Tatak, Umpu Beringin Muda, Umpu Mandan, bersama hulubalang-hulubalang mereka ,setelah selesai si Buyuh dibunuh oleh Umpu Tatau maka mereka terus membantu pengembangan agama islam di banten , sebagai tanda terima kasih Raja banten pada keluarga dari lampung maka diberilah oleh Raja sebuah daerah untuk tempat tinggal, mereka sepakat menyebut lokasi tersebut dengan CIKUNING berhubung yang memimpin pasukan adalah Umpu Kuning dan ditambah lagi sekitar tahun 1860 diberi tanah ulayat seluas 750 ha dan menurut info dari Tamong H. Rosyidi dahulu waktu saya berjumpa tahun 1996 (Cikuning) daerah itu jadi perebutan dengan Pemda dan masih sampai sekarang, setelah Selesai tugas umpu kuning dan rombongan maka keluarga dari lampung berpamitan dengan Raja dan Raja Banten menanyakan siapa yang akan tinggal di Bante. Maka waktu itu menyusul anak umpu kuning yaitu KIMAS JAGA BATIN bersama PEMUKA RAJA ANUM dan hulu balang sekalian SIBA dan kampung dinamakan nama orang tuanya yaitu CIKUNING. sejak saat itu terjalin erat hubungan banten dan lampung bahkan keturunan2 dari umpu kuning lebih banyak lagi yang SIBA (menghubungkan tali silaturrahim untuk menjunjung kebesaran bersama dan menuntut ilmu tentang perkara Agama) ke banten seperti pemuka Raja Anum dan kimas jaga batin terus menyusul keturunan yang lain pangeran iro Belunguh ke 7 bersama Raden Hoe.
setelah sekian lama umpu kuning berkunjung ke Cikuning meninjau keadaan Anak dan keluarga di Banten , dengan kuasa Allah akhirnya beliau meninggal di cikuning dimana makamnya sekarang ada di Pekon Bojong 0 km dekat mercusuar cikuning serang Banten dan disebut kan oleh keluarga kita di cikuning dengan Sebutan BUYUT KUNING
______________________________
Komentar
Posting Komentar